Nama :Yernita Kusumawati
Kelas : XI IPA 1 / 40
PRODUKSI JAMUR DAN
PEMASARANNYA
Sekarang
ini banyak vegetarian ( orang yang hanya makan sayur dan tidak mengonsumsi
daging ), entah karena diet atau karena perubahan gaya hidup serta pola makan.
Nah , dengan adanya hal tersebut membuat pengusaha makanan harus pandai-pandai
mengolah segala jenis sayuran agar tidak membosankan bagi vegetarian. Misalnya
tahu dan tempe dimasak mirip sate ayam, bayam dicampur kebahan pembuat
miesehingga menjadi mie ijo, jamur di olah menjadi makanan yang berake
ragam.Sekarang ini jamur menjadi tren makanan yang paling populer.
Selain harganya murah , jamur mudah di budidayakan serta di olah menjadi menu
makananyang beraneka ragam.
JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan
sekitar sejak tiga ribu tahun yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus
buat raja Mesir yang kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi
masyarakat umum karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai
bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam.
Jamur
merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara
komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17,
dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun
1950-an. Sebenarnya Jamur merang tidak kalah populer dengan Jamur Tiram. Jamur
Merang telah banyak di konsumsi sebagian besar warga indonesia. Memang jamur
merang perospeknya kurang begitu menguntungkan dibandingkan dengan Budidaya Jamur tiram yang telah
banyak dibudidayakan oleh banyak kalangan. Dengan sedikitnya para pembudidaya
jamur merang ini tidak ada salahnya kita mencoba membudidayakannya, sebagai
peluang usaha yang menguntungkan. Karena
sekarang ini telah banyak di temui berbagai jenis makanan yang dihasilkan dari
jamur merang. Sebut saja sate jamur, jamur goreng tepung, sup jamur, pepes
jamur, keripik jamur, dan banyak jenis makanan olahan lain dari jamur, kini
menjadi daftar menu utama di restoran-restoran yang menyediakan menu khusus
vegetarian. Di restoran dan rumah makan umum pun, menu serbajamur kini semakin
banyak ditemui.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam Budidaya Jamur Merang (Jamur Jerami) merupakan
serangkaian kegiatan, mulai dari seleksi kultur jamur, kompos, pemeliharaan
atau perawatan pertumbuhan, dan pemanenan.
Tahapan yang harus
dilakukan saat membudidayakan jamur merang
1. Lahan (untuk satu
kubung tempat penanaman perlu +/- lahan 5×12 m)
2. Satu
kubung untuk satu siklus tanam (+/-) satu bulan antara 300 s.d. 400 kg jamur. Idealnya
kita harus memiliki paling tidak 6 s.d 8 kubung.
3. Lokasi harus dekat dengan bahan baku, terutama Merang/ jerami / batang padi sisa panen padi
3. Lokasi harus dekat dengan bahan baku, terutama Merang/ jerami / batang padi sisa panen padi
4.
Sumber air harus cukup bagus.
5.
Diusahakan jauh dari pemukiman warga, karena ada bau tidak sedap diantara
proses vermentasi/ pembusukan jerami/merang.
6.
Untuk proses sterilisasi dan penguapan ruang sebelum penyebaran bibit, saat itu
saya menghabiskan rata-rata 120 liter minyak tanah dalam waktu +/- 12Jam
7. Bahan baku lain
yang harus diperhatikan limbah kapuk kapas (bukan kapas sintetis) karena
konsumsinya cukup banyak juga setiap siklusnya.
Cara Pembibitan Jamur
Merang :
1. Cari jamur payung di peranian bibit jamur merang
2. Iris-iris jamur, payungnya saja lalu masukkan dalam panci siramlah air hangat supaya steril
3. Aduk abu sekam, sekam mentah dan irisan jamur dicampur air bersih dengan banyak irisan 3/4 Kg. Tutup rapat pada tempat teduh selama 2-4 hari
4. Setelah 2-4 hari dibuka tutupnya akan terlihat serabut benang putih seperti sarang laba-laba. Apabila tidak terlihat serabut putih berarti gagal.
1. Cari jamur payung di peranian bibit jamur merang
2. Iris-iris jamur, payungnya saja lalu masukkan dalam panci siramlah air hangat supaya steril
3. Aduk abu sekam, sekam mentah dan irisan jamur dicampur air bersih dengan banyak irisan 3/4 Kg. Tutup rapat pada tempat teduh selama 2-4 hari
4. Setelah 2-4 hari dibuka tutupnya akan terlihat serabut benang putih seperti sarang laba-laba. Apabila tidak terlihat serabut putih berarti gagal.
Penanaman Bibit
1. pH diusahakan mencapai 7 /
netral.
2. Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi bibit.
3. Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
4. Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
5. Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
6. Bisa juga dibuat bantalan di tiang dan ditanami bibit.
2. Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi bibit.
3. Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
4. Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
5. Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
6. Bisa juga dibuat bantalan di tiang dan ditanami bibit.
Jamur
berumur 7 hari setelah tanam
1.
Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam. Untuk mengubah masa
vegetatif menjadi masa
generatif. Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga jamur menjadi
stress dan mengubah fase tanam.
2.
Temperatur ruangan 34-36°C.
3. Temperatur media 34- 38°C.
4. Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia,
tumbuh antara hari ke V – VIII.
3. Temperatur media 34- 38°C.
4. Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia,
tumbuh antara hari ke V – VIII.
Panen
1.
Ciri jamur siap tanam :
· Bila masih ada
tonjolan , panen dilakukan keesokan harinya.
· Bila bulat sudah
merata , jamur siap panen.
2.
Cara panen jamur :
· Lebih baik tidak
menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang telah disterilkan.
· Tinggalkan / sisakan
sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
· Media tidak boleh
terangkat.
3.
Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
· Pasteurisasi tidak
matang
· Dedak tidak matang
4.
Penyebab jamur pecah :
· Suhu terlalu tinggi
· Terlambat waktu
panen.